Suami kerja bertahun-tahun tapi gak punya apa-apa atau tidak kerja lalu mau jadi apa nanti ?!!!.. Hal yg sering terdengar dari orang-orang yg merasa paling pintar mengatur keuangan rumah tangga dan sudah bisa memiliki segalanya setelah menikah. Kalau memang gak bisa punya apa-apa sampai usia pernikahan puluhan tahun terus kenapa ?.. Ada yang menikah/kawin tetapi tidak bertahan lama lalu berpisah dan hidup sendiri. Ada yang belum menikah menikmati hidup sukses tapi masa tua/sakitnya tidak ada yang mengurus/investasi anak2 tidak ada. . Ada yang sudah menikah, sukses, punya uang tapi tidak bisa memberikan yang pantas kepada orang tua/saudara-saudarinya. Ada yang menikah/punya anak namun tidak direstui orang tua. Ada yang direstui tapi tidak sepaham, tidak sehati, ditolak dengan ipar perempuan/laki2. Dan lain sebagainya. Jangan pukul rata pencapaianmu dengan orang lain dimana kamu ketika menikah sudah memiliki sega...
Seperti judul tulisan saya ini, “Cita-cita Yang Terganti ”.
Ketika masa sekolah saya di SMP menuju SMA saya berharap agar dapat mencapai cita-cita yang saya inginkan.
Belajar dan terus mau untuk belajar namun semangat saya pudar ketika saya menginjak bangku study SMA kelas 3.
Dengan pengalaman semasa SD, SMP dan SMA yang harus saya biayai sendiri dengan hasil beasiswa berprestasi dari sekolah dikarenakan kemampuan dan penghasilan orang tua yang terbatas pula, saya dengan bangganya mengatakan kalaupun cita-cita saya tercapai yah puji Tuhan saya berhasil namun sebaliknya jika tidak yah saya tetap jalani apa adanya dari kempuan yang saya miliki.
Tahun berganti saya pun tamat sekolah SMA. saya mendaftar pada program beasiswa untuk kuliah pada beberapa tawaran namun hasilnya tidak memuaskan, sehingga saya harus pergi mencari Universitas agar saya dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi LG.
Mirisnya semasa kuliah saya tidak lagi menerima beasiswa, bahkan 6 bulan per semester pun saya hanya dikirim uang dari orang tua sekali atau 2 kali itu lebihpun kurang dari 3 juta rupiah. Sementara saya harus pindah-pindah tempat tinggal seperti diasrama, di kost, lalu menghitung kebutuhan pendidikan dan biaya hidup saya. Eh lupa iya semenjak kuliah saya berada di kota yang berbeda dengan kota semasa SD SMP dan SMA.
Beberapa semester saya lalui dengan berat hati karena kebutuhan semakin meningkat hingga akhirnya pada semester ke empat saya hanya tinggal-tinggal dirumah/kos-kosan tempat saya tinggal.
Saya bekerja sebagai karyawan toko kecil hanya untuk biaya hidup saya. Banyak teman yang ingin menolong saya namun kami semua berada diposisi yang sama yaitu harus menyelesaikan pendidikan sarjana muda.
Masa ngekos dan kuliah ini pun saya lewati dengan keseharian saya, semakin lama semakin saya merasakan bahwa hidup sangatlah berat, dan sebagai anak sulung saya harus bertanggung jawab terhadap keluarga saya, orang tua dan ke enam adik-adik saya.
...
Next sampai jumpa lagi dicerita selanjunya…
Mau tahu endingnya gimana ?!! Yupss follow dan komentarnya kalian saya tunggu yaa !!
Thanks and God bless you all. 🙏
Komentar